•  

    Gajian merupakan hal yang paling dinantikan oleh hampir seluruh karyawan. Bagaimana tak, kerja keras selama sebulan kesudahannya terbayarkan oleh pundi-pundi uang untuk memenuhi seluruh keperluan. Permasalahan waktu gajian juga bervariasi. Ada yang mendapatkan gaji bulanan di permulaan bulan, akhir bulan, atau tengah bulan. Tetapi tak dapat diacuhkan bahwa kita tak jarang terlena saat mengatur uang gaji tersebut. Membayar seluruh tagihan, menyisihkan untuk investasi, memberikan beberapa untuk orang tua, membeli keperluan sehari-hari, atau menuruti harapan berbelanja yang tak dapat dibendung. Tanpa terasa, gaji sudah habis di tengah bulan. Lalu bagaimana sistem menyiasatinya? Berikut ini merupakan 5 kiat akurat mengatur gaji selama 30 hari yang dapat dipakai. 

    1. Membuat Perencanaan Anggaran Belanja 

    Sesudah pertama untuk mengatur uang gaji yang dapat dilaksanakan merupakan mencatat seluruh pengeluaran rutin setiap bulannya. Catat juga keperluan di luar keperluan pokok seperti membeli baju atau makan di luar. Sesudah itu, buat sebuah perencanaan anggaran belanja saat mendapatkan gaji. Dialokasikan untuk apa saja uang tersebut. Perencanaan ini nantinya dapat membuat kita menjadi tahu, uang tersebut kita pakai untuk apa saja. Anda juga dapat memilah-memilah lagi, keperluan mana saja yang penting dan tak terlalu penting. Buatlah agenda anggaran belanja yang realistis dengan pola hidup Anda yang sebetulnya. Sesudah itu, Anda juga perlu membuat catatan pengeluaran harian yang berisikan nama barang atau jasa yang dibeli atau dipakai, jumlahnya, waktu pembelian, nominal transaksi, serta daerah membeli. 

    2. Melunasi Utang dan Bila 

    Kecuali Anda mempunyai utang maupun angsuran, untuk mengatur uang gaji yaitu dengan lunasi lebih-lebih dahulu setelah mendapatkan gaji. Jangan pernah ditunda sekalipun. Menunda cuma akan membuat Anda menjadi susah di kemudian hari. Contohnya itu, hal ini juga dapat menolong perhitungan anggaran untuk rentang panjang. Sebisa mungkin sebaiknya hindari berutang atau menyicil sesuatu. Anda boleh saja mencicil atau berutang sesuatu barang, namun lihat dahulu kegunaan barang tersebut. Tak saja, lebih bagus berutang untuk membeli sebuah rumah atau apartemen, daripada berutang untuk membeli barang-barang elektronik dengan kartu kredit. Memiliki cuma itu saja, Anda juga mesti menyesuaikan utang dengan penghasilan Anda. Sebaiknya Anda berutang optimal 30% dari pendapatan Anda. 

    3. Supaya Dua Rekening Bank 

    Padahal dapat semakin gampang mengatur uang gaji Anda, sebaiknya Anda mempunyai dua rekening bank sekaligus. Nantinya rekening pertama dipakai untuk seluruh transaksi, seperti mendapatkan gaji dari kantor, dan membayar seluruh tagihan. Padahal rekening kedua dipakai untuk menabung. Sebisa mungkin, sisihkan uang untuk menabung di permulaan-permulaan saat mendapatkan gaji. Lebih tepatnya beriringan dengan membayar utang atau angsuran. Untuk rekening pertama, Anda dapat memilih bank yang paling tak jarang dipakai oleh kantor-kantor, agar Anda dapat dengan gampang saat melakukan jalan masuk mendapatkan uang maupun mentransfer uang. Pilih juga bank yang mempunyai banyak ATM maupun fasilitas transfer melewati dunia maya banking. Padahal untuk rekening kedua, Anda dapat memilih bank yang menerapkan biaya administrasi rendah serta fasilitas yang minim. Memperbandingkan perlu, pilih bank yang tak mempunyai banyak jaringan ATM di daerah sekitar daerah tinggal Anda. Sehingga Anda tak akan gampang tergiur untuk mengambil uang tersebut. Anda juga dapat memilih bank yang tak mengeluarkan kartu ATM untuk rekening. 

    4. Sesudah Pengeluaran Dengan Anggaran 

    Sesudah itu, Anda perlu membandingkan agenda anggaran pengeluaran yang sudah dijadikan dengan catatan harian pengeluaran yang sudah terjadi. Memperbandingkan agenda anggaran sudah cocok atau tak terlalu beda jauh, maka Anda perlu menerapkannya kembali di bulan depannya. Tetapi sekiranya agenda anggaran tersebut berbeda jauh dengan kenyataan, maka Anda perlu merevisi anggaran pengeluaran tersebut.  pengeluaran apa saja yang dapat membuat tak cocok dengan anggaran.

     


    your comment
  • Beberapa perusahaan besar asing mempertimbangkan hengkang dari Indonesia. 3 di antaranya adalah Toshiba, Panasonic, dan Ford. Diberitakan juga masih ada 190 perusahaan asing lainnya yang akan meninggalkan Indonesia. Ribuan karyawan kehilangan profesi. Andaikan Anda adalah salah satu dari karyawan hal yang demikian, apa yang patut dilakukan?. Tentunya Anda akan mencari profesi lain, beruntung kalau profesi baru langsung didapatkan dalam waktu dekat. Tetapi kondisi di luar kehendak pribadi semacam itu lazimnya di luar perencanaan. Belum ada ilustrasi atau persiapan untuk sumber penghasilan baru. Dalam jangka waktu dari satu profesi ke profesi lain, dari mana uang untuk makan?. Pilihannya ada dua, utang atau dana darurat. Setiap orang sebisa mungkin tak berkeinginan memilih yang pertama. Opsi terbaik adalah dana darurat. Persoalannya dana darurat patut dipersiapkan dulu jauh hari sebelum terjadi hal tak terduga. Dana darurat terkait dengan pengendalian risiko dalam pengelolaan keuangan pribadi. 

    Saat kondisi keuangan normal, beberapa orang berdaya upaya mereka masih punya sumber penghasilan yang stabil, masih sehat, dan malahan mereka yakin kalaupun kena PHK, mereka masih mudah memperoleh profesi. Tetapi kondisi seperti di atas bisa menimpa kapan saja. sebab itu penting sekali menyiapkan dana darurat dalam perencanaan keuangan setiap keluarga. 

    Pentingnya Memiliki Dana Darurat

    Dana darurat adalah dana yang dipersiapkan khusus menghadapi kejadian di luar perkiraan. Dana darurat bukan dana investasi atau dana pengajaran. Masing-masing patut dihasilkan terpisah. Sebaiknya dalam bentuk uang likuid, sehingga bisa dicairkan sewaktu-waktu tanpa pengerjaan panjang. Perlunya dana darurat tak hanya terkait dengan pemenuhan keperluan finansial, melainkan juga menghindari imbas pada kawasan lain, seperti kondisi kesehatan atau relasi dengan orang lain. Beberapa alasan berikut ini membikin dana darurat seperti itu penting untuk dipersiapkan sejak permulaan: 

    1. Menghindari Utang 

    Maksud utama mempersiapkan dana darurat adalah agar kita bisa memenuhi keperluan mendesak tanpa patut terlibat utang. Ada banyak kondisi tak terduga yang mungkin menimpa Anda tanpa diperkirakan sebelumnya. Banyak orang yang mengira profesi atau usahanya memberikan penghasilan stabil, dan ternyata di luar dugaan dalam waktu sekejap dia patut terlibat utang imbas usahanya jatuh atau posisi kerjanya terancam imbas sebuah kesalahan. Misalnya seperti anggota keluarga tiba-tiba sakit keras dan memerlukan tarif perawatan yang sungguh-sungguh besar. Unsur seperti petaka alam juga tak boleh dilalaikan, mengingat sejumlah kota besar terkena gempa bumi atau tsunami. 

    Masih ada banyak kondisi-kondisi lain yang tak bisa diceritakan satu persatu. Tak pas kalau Anda berdaya upaya, “Saya masih dalam posisi aman” Siapa kira perusahaan raksasa seperti Ford tiba-tiba pergi, dan besoknya angka pengangguran Indonesia sudah bertambah? 

    Situasi buruk yang mungkin terjadi tak bisa diperkirakan secara pasti. Tetapi beberapa kondisi tak terduga yang awam terjadi seperti kehilangan profesi, usaha kolaps, kecelakaan, atau petaka alam sudah cukup untuk dihasilkan alasan. Ketimbang patut terlibat hutang dan malahan patut membayar bunga bulanan yang tak sedikit, lebih bagus sisihkan uang sedikit secara rutin dari penghasilan ketika ini. Tak soal berapa besar dana yang patut disisihkan. Kebanyakan orang justru baru mendapatkan dana darurat cukup besar setelah menabung cukup lama. 

    2. Tarif Hidup Saat Pindah Kuadran 

    Pindah kuadran, istilah ini dipopulerkan oleh Robert T. Kiyosaki, pengarang buku best seller Rich Dad Poor Dad. Pindah kuadran adalah kondisi ketika seorang karyawan mempertimbangkan ikatan pekerjaannya dan mempertimbangkan menjadi benar-benar mandiri dengan berwirausaha. Kecakapan seperti ini tentu mimpi dari banyak orang. Berada dalam rutinitas tanpa tantangan, gaji tak mencukupi, atau penghasilan stagnan termasuk di antara sejumlah alasan orang pindah kuadran. Situasi lain yang tak diperkirakan seperti PHK di atas, mungkin juga membikin orang akhirnya memilih berwirausaha. Keputusan semacam ini tentu berisiko. Beberapa usaha tak akan menonjolkan hasil sampai jangka waktu tertentu. Kita perlu mempersiapkan semua pendukung untuk usaha, menjalankannya, dan menunggu hasil. Selama jangka waktu hal yang demikian, tarif hidup tetap patut dipenuhi. Dalam kondisi seperti ini, dana darurat bisa dipakai. Setidaknya ini bisa memenuhi keperluan pokok ataupun pemenuhan keperluan selama beberapa waktu ke depan. 

    3. Spekulasi Bisnis Tak Layak Prediksi 

    Saat investasi tak cocok sasaran, justru memunculkan kerugian, pelaku usaha patut mengeluarkan dana ekstra untuk menutupi tarif yang dimunculkan. Dana darurat bisa menjadi penyelamat dalam kondisi seperti ini. Bila seseorang mempunyai beberapa usaha, pelaku usaha tak perlu mengaplikasikan dana investasi usaha lain untuk menutupi kerugian.


    your comment


    Follow this section's article RSS flux
    Follow this section's comments RSS flux